KABAR BURUK
Kita berada dalam kepungan informasi dari berbagai penjuru. Dari bangun hingga tidur lagi. Saat kita terhubung dengan internet maupun tidak. Informasi berlomba memapar dan menarik perhatian sedemikian rupa. Ada kabar baik, ada kabar buruk. Berikut ini dirangkumkan kabar-kabar BURUK dari 16 April hingga 18 April 2020
----
16 April 2020
Korban dari tenaga medis berjatuhan. Di Semarang, misalnya, 46 tenaga medis RSUP dr Kariadi dinyatakan positif COVID-19. Detailnya adalah 4 dokter spesialis, 6 dokter residen interna, 5 dokter residen obgyn, 15 dokter residen bedah, 13 dokter residen THT, 1 dokter residen mata, dan selebihnya dokter kulit. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, tenaga medis itu terpapar gara-gara ada pasien yang tidak terbuka saat menjalani pemeriksaan. Diketahui, pasien tersebut terpapar korona setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Ketidakjujuran pasien menjadi kendala dalam memutus rantai penularan COVID-19. Di Jawa Timur sendiri, sedikitnya sudah 46 tenaga medis dinyatakan positif tertular COVID-19. Beberapa di antaranya meninggal dunia. Krisis alat pelindung diri (APD) pada masa awal pandemi menjadi salah satu pemicunya.
Kembali, Kementerian Kesehatan mengumumkan data perkembangan pandemi COVID-19. Secara nasional, jumlah korban yang terinfeksi adalah 5.516 orang (+380), sembuh 548 orang (+102), dan meninggal 496 orang (+27). Di Jawa Timur, data yang terpapar adalah sebagai berikut:
- Positif: 514 orang
- Meninggal: 46 orang
- Sembuh: 92 orang
- PDP: 1.717 orang
- ODP: 15.673 orang
Baca lebih lanjut:
Red, "Update Covid-19", Jawa Pos, 17 April 2020, hlm. 1
Red, "Jumlah Terpapar Covid-19 di Indonesia", Media Indonesia, 17 April 2020, hlm. 1
Sga, "Pasien Tidak Jujur Tulari 46 Tenaga Medis", Jawa Pos, 17 April 2020, hlm. 1 dan 11
Riq, "Sudah 46 tenaga Kesehatan yang Positif", Jawa Pos, 17 April 2020, hlm. 5
16 April 2020
Kartu Prakerja yang salah satu itemnya adalah "kewajiban" mengikuti kursus daring dengan anggaran hingga 5,6 triliun disoroti negatif banyak pihak. CSIS, misalnya. Di masa pandemi seperti ini, mestinya mengurangi aspek pelatihan dan fokus pada bantuan sosial. Indef melihatnya tidak tepat sasaran dan tidak menjawab kebutuhan masyarakat, terutama yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketimbang buat pelatihan, uang 5,6 triliun itu dijadikan bantuan langsung tunai dan 5,6 juta orang yang mendapatkannya. Lagi pula, program kartu prakerja ini dirancang bukan untuk krisis pandemi global seperti ini, tetapi diterapkan dalam keadaan normal. Beberapa pelatihan berbayar itu malah menggelikan karena bisa didapatkan secara gratis via platform Youtube. Daftar pelatihan kartu prakerja itu, antara lain "Cara dapat uang dari Youtube", "Belajar desain grafis dengan Photoshop", "Sukses interview, cepat dapat kerja", "Facebook marketing business", dan "Berjualan dengan Whatsapp Business".
Baca lebih lanjut:
Wan, "Materi Kursus Mirip Konten Gratis Youtube", Jawa Pos, 17 April 2020, hlm. 1 dan 11
Maria Elena, "Efektifitas Kartu Prakerja Diragukan", Bisnis Indonesia, 17 April 2020, hlm. 11
17 April 2020
Kementerian Kesehatan mengumumkan data mutakhir korban terpapar COVID-19. Data tabulasi nasional pasien yang positif 5.923 orang (+407), sembuh 607 orang (+59), dan meninggal 520 orang (+24). Di Jawa Timur, tabulasi data sebagai berikut:
- Positif: 522 orang
- Meninggal: 48 orang
- Sembuh: 96 orang
- PDP: 1.826 orang
- ODP: 15.942 orang
Baca lebih lanjut:
Red, "Update Covid-19", Jawa Pos, 18 April 2020, hlm. 1
17 April 2020
Dunia olahraga nasional berduka seusai kepergian legenda akuatik, Lukman Niode (58). Salah satu perenang terbaik Indonesia ini berpulang di RS Pelni, Jakarta, akibat terinfeksi COVID-19.
Baca lebih lanjut:
Gil, "Covid-19 di 'Akhir Lintasan' Perenang Legendaris Itu", Jawa Pos, 18 April 2020, hlm. 1 dan 11
Kel, "Dedikasi hingga Akhir Sang Legenda Akuatik", Kompas, 18 April 2020, hlm. 14
17 April 2020
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil survei ihwal dampak pandemi COVID-19 bagi perekonomian warga. Antara lain disebutkan 77% warga mengakui pendapatan mereka benar-benar terancam. Bahkan, 50 juta warga dewasa sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman. Selain itu, 67 % warga menyatakan kondisi ekonominya semakin memburuk. terutama mereka yang bekerja di sektor informal.
Baca lebih lanjut:
Lum, "25 persen Masyarakat Sudah Bergantung Utang", Jawa Pos, 18 April 2020, hlm. 3
Ant, "Covid-19 Mengancam Penghasilan Mayoritas Warga", Media Indonesia, 18 April 2020, hlm. 2
17 April 2020
Tiga harian, Solo Pos, Kompas, dan Koran Tempo, menjadikan keselamatan tenaga medis dalam menghadapi COVID-19 sebagai headline. Kurangnya perlindungan membuat tenaga di garis depan yang berhadapan langsung dengan COVID-19 rentan terinfeksi. Hal yang lain yang membahayakan tenaga medis, dan ini sudah terbukti di Semarang dan Grobogan, pasien tidak berterus terang tentang kondisi kesehatannya. WHO pun menetapkan level penularan virus korona di Indonesia dalam tahap transmisi komunitas. Artinya, penelusuran sumber penularan sulit dilakukan karena sudah meluas. Oleh karena itu, sudah saatnya para petugas kesehatan memperlakukan semua pasien yang datang sebagai suspect COVID-19.
Baca lebih lanjut:
Tan, dkk, "Keselamatan Tenaga Kesehatan Sangat Krusial", Kompas, 18 April 2020, hlm. 1
Red, "Pasien Tak Jujur Berbahaya", Koran Tempo, 18 April 2020, hlm. 1
Jamal A. Nashar, "Ketidakjujuran Pasien Petaka bagi Dokter", Koran Tempo, 18 April 2020
Taufiq Sidik, "Jujurlah!", Solo Pos, 19 April 2020, hlm. 1 dan 2
17 April 2020
Kementerian Luar Negeri mengeluarkan laporan tentang tibanya warga negara Indonesia (WNI) yang mayoritas pekerja migran. Jumlah WNI yang kembali dari Malaysia sekira 61.743 orang. Mayoritas mereka tiba di pelabuhan-pelabuhan laut, yakni 45.165 orang. Adapun jumlah WNI yang pulang dari Arab Saudi tercatat 336 orang. Pekerja migran pulang kampung ini wajib menjalani karantina selama 14 hari.
Baca lebih lanjut:
Ben, "Puluhan Ribu WNI Telah Tiba", Kompas, 18 April 2020, hlm. 4
17 April 2020
Harian Media Indonesia memuat surat edaran bernomor SE.2/MENHLK/PSLB/PLB.3/3/2020 yang dikeluarkan kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pengelolaan limbah infeksius (B3) dan sampah rumah tangga untuk penanganan COVID-19. Surat tersebut menjelaskan limbah infeksius COVID-19 pada fasilitas layanan kesehatan maksimal tersimpan selama dua hari sejak dihasilkan. Selanjutnya, diangkut/dimusnahkan dalam pengelolaan limbah B3 dengan menggunakan fasilitas incinerator dengan suhu pembakaran minimum 800 derajat celcius. Untuk limbah infeksius rumah tangga ODP, surat edaran itu memberikan pedoman untuk mengumpulkan limbah APD seperti masker, sarung tangan, serta baju pelindung diri, serta mengemas tersendiri dengan wadah tertutup. Kemudian, limbah diangkut dan dimusnahkan pada pengelolaan limbah B3.
Baca lebih lanjut:
Gan, "Kementerian LHK Keluarkan Edaran ...", Media Indonesia, 17 April 2020, hlm. 3
17 April 2020
Warga di Klaten, Solo, dan Sukoharjo dikejutkan dengan peristiwa ribuan cacing yang keluar dari tanah. Ribuan cacing ini bermigrasi. Akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menyebut fenomena itu bisa jadi tidak terkait sama sekali dengan penyemprotan disinfektan, melainkan karena kelembaban tanah yang berubah drastis akibat suhu meningkat. Biasanya, tanda transisi musim penghujan ke musim kemarau. Disebabkan berbeda dengan tahun sebelumnya, kemunculan cacing di banyak tempat ini menjadi anomali lingkungan.
Baca lebih lanjut:
Rini Y, "Migrasi Cacing, Ada Anomali di Dalam Tanah", Solo Pos, 19 April 2020, hlm. 1
18 April 2020
Kementerian Kesehatan merilis data baru korban keganasan pandemi COVID-19. Data nasional sebanyak 6.248 (+325) orang terkonfirmasi positif, sembuh 631 orang (+24), dan meninggal 535 orang (+15). Sementara itu, tabulasi korban di Jawa Timur adalah sebagai berikut:
- Positif: 555 orang
- Meninggal: 54 orang
- Sembuh: 98 orang
- PDP: 1.919 orang
- ODP: 16.263 orang
Baca lebih lanjut:
Red, "Update Covid-19", Jawa Pos, 19 April 2020, hlm. 1
Adl, "tetap Waspada meski Pasien Sembuh Bertambah", Jawa Pos, 19 April 2020, hlm. 3
Tinggalkan Komentar