Beritatrends, Magetan – Dengan pemberitaan di Media Republika Online dikatakan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan klaster baru orang-orang yang terjangkit COVID-19 dari pelajar Malaysia yang baru pulang dari sebuah pesantren di Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Para santri yang belajar dari Ponpes Temboro tersebut adalah warga Malaysia dan Pemerintahan Malaysia menyebut sebuah klaster baru setelah dideteksi di pintu masuk internasional, yaitu warga Malaysia yang pulang dari Indonesia melalui Lapangan Terbang Kuala Lumpur (KLIA) pada 16 April 2020 kemarin, ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr Noor Hisham Abdullah di Kuala Lumpur.
Klaster itu terdiri dari 43 orang yang dinyatakan positif COVID-19 di kalangan pelajar yang pulang dari Temboro, salah satu daerah yang telah dinyatakan sebagai zona merah di daerah Magetan.
Salah satu Aktifis Partai PDI Perjuangan dan juga salah satu Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Amaliyah Verawatiningsih mengatakan, untuk memulangkan ribuan santri Temboro tanpa melakukan Rapid Test terlebih dahulu, adalah sebuah kesembronoan. Kita tidak bisa mengandalkan pemeriksaan kesehatan saja, yang hanya melihat ada tidaknya gejala, karena ada orang positif Covid yang tanpa gejala.
Lanjutnya, sekarang Pemda Magetan harus menjalin koordinasi dengan semua Pemda tempat tujuan pulangnya santri, sampaikan agar di sana dilakukan antisipasi berupa rapid test. Jangan sampai kita kebobolan dengan silent carrier, orang-orang yang membawa virus tapi tidak terdeteksi.
“Saya menghimbau semua Pemda di luar Magetan yang kedatangan santri dari Temboro agar melakukan screening dengan seksama demi kebaikan bersama,”ucap Sasa panggilan akrab Diana Amaliyah Verawatiningsih.
Pemda Magetan harus melakukan rapid test pada semua santri dan pengurus yang sekarang masih ada di Temboro. Jika ada yang positif, segera lakukan swab test untuk memastikan. Lakukan langkah-langkah sterilisasi wilayah dengan karantina khusus. Jika negatif semua ya Alhamdulilah. Tapi setidaknya kita telah melakukan screening.
Pihaknya berharap pihak pondok di Temboro juga bisa mengerti dan bersikap kooperatif demi kemashlahatan bersama,”pungkas Sasa. (lak)
Sumber: beritatrends.com
Tinggalkan Komentar