Di Indonesia perusahaan-perusahaan bagus biasanya mengadakan family gathering di akhir tahun. Kumpul bersama keluarga ke luar kota berwisata. Itu waktu yang cukup menyenangkan.
Salah satu alasannya, selama satu tahun sang ayah, atau sang ibu sudah mencurahkan waktu lebih untuk perusahaan. Kita di Indonesia memang terbiasa berangkat pagi pulang larut malam. Berangkat anak masih tidur, pulang anak sudah tidur.
Saya mengira di Australia lebih gila kerja. Ini negara yang modern, plus cukup maju. Tapi setelah saya berkunjung ke negeri kanguru, dugaan saya benar-benar salah. Negara ini ternyata memperhatikan family time, bukan hanya setahun sekali, tapi setiap hari.
Rata-rata orang sudah berhenti bekerja dari pukul 4 atau 5 sore. Tidak hanya itu toko-toko sudah tutup, bahkan mall pun tutup antara pukul 7 hingga delapan malam. Sangat berbeda dengan di Indonesia.
Tujuannya adalah agar pegawai kembali ke keluarganya masing-masing dan merasakan yang namanya family time setiap hari. Sehingga tempat-tempat makan di malam hari akan ramai diisi oleh keluarga-keluarga yang makan bersama. (Baca juga: Kegiatan Selama Indonesian Young Leaders Exchange di Australia Agustus 2022)
Bahkan untuk jam kerja pun akhir pekan benar-benar libur, Sabtu Minggu. Meskipun ada beberapa sektor khusus yang masih aktif, tapi itu hanya pengecualian.
Bandingkan dengan kita yang meskipun lima hari kerja, terkadang Sabtu ada rapat, Minggu ada pertemuan tidak terduga.
Di sini saya kadang berpikir, apakah negara yang sudah maju karena punya perhatian pada keluarganya? Jangan-jangan kita kerja enam hari yang penting berangkat dan sok sibuk, biar menghindar dari keluarga? Baca juga tulisan sebelumnya: Cara Australia Agar Rakyatnya Sehat
Keterangan foto: Berada di gedung parlemen Australia di Canberra
Tinggalkan Komentar