Kehadiran dan keterlibatan pejabat publik seperti anggota DPR/DPRD dalam keseharian warga akan sangat berkesan.
Karena, peran pejabat publik tidak cukup hanya di kantor atau di gedung dewan saja, namun harus menyatu dalam kehidupan warga masyarakat. Di sana akan banyak inspirasi dan aspirasi tentunya.
Kali ini, Diana Amaliyah Verawatiningsih turut dalam acara sedekah alam di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan (13/10/2021).
Di acara ini, ada dua desa yang menggelar agenda sedekah desa yakni Desa Ngiliran dan Desa Bedagung.
Sedekah Desa ini dipusatkan di Mata Air Sumber Molang. Mata air sehari-hari diambil manfaatnya oleh dua warga desa ini. Momen ini digunakan untuk penanaman kembali (reboisasi) di sekitar mata air.
Sedekah desa kali ini memang agak berbeda dari biasanya. Diana dan sejumlah rekan fungsionaris hadir untuk ikut melakukan aksi nyata: penanaman benih-benih pohon seperti beringin dan pohon jeruk.
Turut hadir Suyatno Sekretaris DPC PDI Perjuangan Magetan dan Suyono Wiling dari Komisi D bersama relawan PDI Perjuangan serta beberapa relawan cinta lingkungan dari Kabupaten Magetan dan Ngawi.
Sasa, panggilan akrab Diana mengatakan melestarikan lingkungan bukan hal mudah di zaman ini. Pembangunan yang sembrono dan perubahan fungsi membuat banyak mata air di sekitar kita jadi rusak.
“Saat ini banyak sumber air yang kering. Itu artinya sudah mulai terjadi kerusakan ekosistem,” ujar Sasa, legislator asal Pacitan yang lama tinggal di Magetan ini.
“Kita juga kurang memahami tabiat alam. Maunya membangun tapi malah mengganggu ekosistem. Banyak mata air kemudian dibangun dengan keramik, tapi malah kelestariaannya rusak. Harusnya dibangun namun tidak mengubah sifat alaminya. Misalnya dengan cara pipanisasi di di bawah hilirnya, bukan malah mengubah sumber mata airnya,” jelasnya.
Juga Digelar Acara Tebar Benih Ikan
Sasa berharap mata air seperti Sumber Molang ini bisa dikembangkan jadi destinasi wisata yang menarik. Selain tetap dijaga kelestariannya, juga harus menambah nilai tambah pada warga setempat.
“Yang patut dijaga adalah tetap lestari. Jangan sampai dibangun jadi destinasi namun malah merusak dan mengotorinya. Saya kira banyak ide cemerlang dan orisinil dari warga dan relawan kita,” sambung ibu dua anak ini.
Acara sedekah desa ini juga sebagai peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke-364. Selain acara penanaman pohon, warga dan relawan menggelar menebar benih ikan dan pelepasan burung.
Puncak acara Sedekah Desa dan Budaya digelar pada 30 November 2021 dengan menyuguhkan wayang kulit di Desa Ngiliran dan seni tayub gambyong di Desa Bedagung.
Tinggalkan Komentar