
Ket Foto: Saat Agenda Indonesian Young Leaders Exchange di Asutralia Agustus 2022
Ada satu pengalaman yang membuat saya memimpikan itu hadir di Magetan. Yaitu cashless ketika belanja di Australia. Pembayaran digital sudah sangat lazim dilakukan di setiap perbelanjaan.
Bagi ibu-ibu seperti saya, hal ini mempermudah. Semua alat pembayaran bisa dengan mudah berfungsi. Mulai dari e-money, credit card, atau bahkan kartu debit. (Baca juga: Cara Australia Agar Rakyatnya Sehat)
Di Indonesia terkadang memakai satu alat pembayaran di satu toko bisa, tapi di toko lain justru tidak bisa. Hal ini menyulitkan dan membuat dompet menjadi jauh lebih tebal dengan bermacam-macam kartu.
Bayangkan, di bazar yang dekat pelabuhan, atau kalau di Magetan disebut dengan pasar tumpah, bayarnya cukup ditempel saja. Beres dan otomatis. Keliling sana-sini, tetap sama. Hanya sedia kartu atau cukup menggunakan ponsel dengan scan barcode saja. (Baca juga: Teknologi Meringankan Anggota Dewan)
Jadi kita tidak repot menghitung uang ketika akan terjadi transaksi, atau penjual bingung mencari uang kembalian. Transaksi menjadi sangat cepat. Hal ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian atau tindak kriminal.
Menurut saya, saat ini salah satu kriteria disebut ekonomi maju ketika metode pembayaran sudah tidak lagi menggunakan tunai, bergeser ke cashless.
Saya berharap, Magetan sebagai tempat pengabdian sekarang ini saya bisa seperti itu. Dijamin ibu-ibu sangat senang karena fokus belanja, penjualnya juga sangat senang karena tidak pusing pikirkan penyimpanan uang. (Baca juga: Refleksi Hari Lahir Pancasila, Sila Kelima Belum Terwujud)
Tinggalkan Komentar