
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih merasa prihatin atas maraknya tindak kejahatan berkedok menawarkan bansos Covid-19.
Apalagi, kejadian itu tak hanya terjadi di Kabupaten Magetan, juga terjadi di sejumlah daerah seperti Lumajang, bahkan juga di Gunungkidul, Yogyakarta.
Dalam aksinya, para pelaku yang berkedok menawarkan bansos Covid-19 tersebut mengambil dan membawa kabur barang, perhiasan, hingga emas milik warga. Yang lebih membuat Diana prihatin, korban di Magetan adalah para lansia.
Karena itu, legislator yang akrab dipanggil Diana Sasa ini mendesak kepolisian segera melakukan investigasi lintas wilayah, karena terjadi juga di sejumlah daerah. (Baca juga: Dicurhati Petani Porang Magetan Kesulitan KUR)
“Mungkin bisa dilakukan investigasi lintas wilayah. Apalagi yang di Lumajang komplotannya sudah tertangkap. Tidak menutup kemungkinan mereka berjejaring,” kata Diana, kepada wartawan di Magetan, Kamis (2/12/2021) yang dimuat di situs resmi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Diana Sasa pun berharap para pelaku segera ditangkap, karena semakin meresahkan masyarakat. (Baca juga: Tinjau Jembatan Rusak Di Desa Tegalombo, Pacitan)
“Bahkan terakhir sudah berani beroperasi di wilayah kota. Tetangga saya di Mangkujayan juga ada yang kena. Ini menjadi kewajiban aparat untuk memberikan rasa aman pada kita semua,” tandas anggota Komisi A DPRD Jatim ini.
Selain itu Diana juga mengimbau masyarakat agar ketika mengalami kasus serupa, segera melapor kepada kepolisian.
“Kita harus kerja bersama. Masyarakat mesti proaktif melaporkan jika ada kasus serupa. Supaya polisi lebih banyak data untuk investigasinya,” tuturnya.
Politisi Banteng yang tinggal di Magetan ini mengungkapkan, kasus kejahatan berkedok menawarkan bansos Covid-19 sudah beberapa kali terjadi di Magetan.
Modus mereka serupa. Awalnya menanyai korban mengenai vaksin dan bantuan Covid-19, kemudian saat ada kesempatan mereka mengambil barang berharga milik korban.
Seperti kejadian di Sumberdukun, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, penjahat minta korban menunjukkan perhiasan emasnya untuk difoto. (Baca juga: Rawan Longsor, Harus Waspada Di Muslim Hujan)
Kawanan penjahat yang menyamar sebagai petugas vaksin memberikan kompor gas untuk dipasang di dapur. Saat korban lengah, perhiasan raib digondol petugas vaksin gadungan tersebut.
Modus serupa juga terjadi di Jabung, Panekan. Oknum yang mengaku sebagai petugas vaksin mengunjungi korban dan menanyakan seputar sertifikat vaksin, KTP dan KK hingga bansos yang sudah diterima korban.
Korban kemudian diminta melepas perhiasan yang dikenakan, agar pada saat dokumentasi dan difoto bisa mendapatkan bansos. (Baca juga: Laka Pohon Tumbang Bebas Biaya, Diana Apresiasi Pemkab Magetan)
Usai sesi foto, salah satu pelaku masuk dengan membawa hadiah berupa kompor gas, dan mengajak korban untuk segera mencobanya di dapur dengan tujuan mengalihkan perhatian. Saat itulah perhiasan korban yang sudah dilepas tadi dibawa kabur.
Tinggalkan Komentar