Akhir pekan ini (6/8/2022), saya berkesempatan ikut acara Napak tilas 7 sumber mata ir di Kecmatan Panekan, Magetan. Acara ini diikuti ratusan warga dengan baju adat khas Jawa. Ada pejabat pemkab, anggota DPRD, ASN, petani, dan pelajar. Ini bagian dari acara budaya dan lingkungan untuk kelestarian alam.
Kegiatan ini adalah sebuah upaya mengingatkan kembali masyarakat agar tak henti-hentinya mensyukuri nikmat memiliki mata air yang melimpah. Warga Panekan dikarunai keberkahan berupa sumber air yang sungguh luar biasa. Airnya bening, bersih, sehat, dan layak minum, bahkan saya meminumnya langsung, dan baik-baik saja.
Napak tilas ini diikuti ratusan warga dari berbagai kalangan. Peserta mengenakan pakaian khas Jawa lalu berkumpul dahulu di lapangan Desa Sumberdodol, Panekan, Magetan.
Tujuh sumber mata air yang dikunjungi, yakni Sumber Plethok (Sumberdodol), Sumber Tirta (Desa Sumberdodol), Sumber Nganten (Desa Sukowidi), Sumber Molang (Desa Bedagung), Sumber Njambran, (Desa Ngiliran), Taman Wisata Desa (Desa Jabung), dan Sumber Kuluhan (Desa Jabung).
Ini acara yang bagus sekali. Menjadi kampanye untuk bersama-sama kita menjaga mata air. Sumber air kalau tidak dirawat, sangat mungkin anak cucu kita kelak malah kesulitan air di wilayah yang dulunya memiliki sumber air.
Mata air sebagai sumber kehidupan tentu saja harus dijaga kelestariannya. Terutama menjaga agar di sekitar mata air pohon-pohonnya dirawat dengan baik. Karena ke depan nanti kita akan mengalami krisis air, itu sudah diprediksi para ahli dunia, maka kita harus waspada.
Tetap jaga kearifan lokal dalam merawat dan bersahabat dengan alam. Ayo, kita jaga mata air demi anak cucu kita kelak. (Baca juga: Diana Hibahkan Pompa Air untuk Sawah Tiga Desa)
Napak tilas ini ini memang agak melelahkan. Jarak tempuhnya sekitar 10 kilometer. Saya berjalan kaki menaiki dan menuruni bukit. Medannya cukup menantang. Tiba di sumber ketujuh, saya sampai merasakan kram setelah berjalan di medan yang naik turun. Saya pun merendam kaki di air garam.
Tapi semua terbayar lunas dengan pemandangan alam yang asri, udara segar, dan tentu saja mata air yang bening dan sangat bersih.
Saya senang bisa bertemu warga Panekan, bercanda gurau, makan dan ngopi bersama, dan guyub rukun. Healing banget bagi saya. Warga mendapat hiburan dengan hadiah yang jumlah digenapkan 777 buah. (Baca juga: Guyub Rukun Di Desa Donomulyo)
Tinggalkan Komentar