Sudah menjadi tradisi saya sejak sebelum menjabat, setiap natal tiba, saya berbagi hadiah natal untuk saudara Nasrani di sekitar rumah.
Kebetulan di Kelurahan Mangkujayan, Magetan tempat saya tinggal biasanya warga turut diundang semua untuk menghadiri perayaan natal di gereja. Setelah ibadat selesai, baru kemudian warga diajak bergembira dengan makan bersama dan pembagian doorprize.
Setelah menjabat DPRD, saya bisa berkembang kepada teman atau kenalan lain di luar Mangkujayan. Bahkan ke beberapa gereja. Alhamdulillah.
Kadang saya mengirim makanan atau hadiah-hadiah kecil. Selain membahagiakan sahabat Nasrani, juga melarisi dagangan pelaku UMKM.
Baca juga: Diana Sasa Bantu Pemasaran 5 UMKM Magetan
Bagi saya ini adalah bentuk kepedulian saya pada minoritas. Bagaimana pun mereka adalah saudara dan tetangga, juga konstituen saya. Wajib saya perhatikan. Rumah ibadah dan organisasi mereka pun saya perhatikan. Mereka butuh ambulance untuk bawa jenazah, saya bantu.
Sama seperti saya memperhatikan wihara umat Budha. Tak beda jauh dengan perhatian saya pada mushala, masjid atau ormas Islam.
Saya tidak sedang ingin memperdebatkan halal haram, saya sedang menjalankan fungsi sebagai umaro, pemimpin dari semua untuk semua.
Tradisi menghormati saudara beda iman ini sudah diajarkan ayah saya sejak kecil. Di desa saya Penggung, Nawangan, Pacitan ada sekeluarga bidan yang Nasrani. Setiap natal ayah saya menelepon keluarga itu untuk mengucapkan natal dan kemudian mengajak saya dengan adik berkunjung ke rumah mereka.
Padahal ayah saya guru agama Islam. Toleransi ini tertanam dalam diri saya sejak belia. Sudah bukan level saya untuk berdebat. Tidak ada Iman saya yang luntur.
Selamat natal untuk semua saudara Nasrani.
Baca juga: Bersama Semarak 1 Abad NU
Tinggalkan Komentar