•   Jum'at, 6 September 2024

Tentang Diana Sasa | Soal Nama, Ibarat Promo Merek

Diana Amaliyah Verawatiningsih adalah sosok enerjik dan periang. Editor mengenalnya sejak pertama kali di bangku kuliah di Universitas Negeri Surabaya pada 1999. Saat itu, nama kampusnya masih IKIP Negeri Surabaya. Setelah setahun kuliah, barulah namanya berganti yang kemudian disingkat Unesa.

Kami satu kelas di jurusan Bahasa Inggris. Sejak pertama masuk kelas ospek, saya dan Diana sudah satu kelompok.

Tak hanya sekelas sejak semester satu, bahkan kami wisuda bareng dengan urutan kursi beda dua nomor saja dengan wisudawan lainnya. Karena wisudawan harus duduk sesuai nomor kursi yang telah ditentukan panitia wisuda.

Perempuan kelahiran Pacitan, 28 Maret 1980 itu waktu kuliah memang mudah bergaul dan aktif organisasi, baik intra kampus maupun ektra kampus. Yang unik dari Diana adalah cara dia berkenalan.

Dia selalu menyebut nama lengkapnya Diana Amaliyah Verawatiningsih. Lalu dia nyeletuk, “Panggil saja Sasa.”

Sehingga, publik kampus sangat paham kalau menyapanya dengan panggilan Sasa. Dan dosen dan pihak kampus pun langsung ngeh kalau Diana itu ya Sasa dan Sasa itu yang Diana.

Jadi Ingat Wafer Tango

Memang jarang ada orang memperkenalkan diri gamblang seperti itu. Ibarat merek dagang, pemilik merek menyebutkan nama asli dan nama panggung. Seperti produk Wafer Tango. Orang Indonesia kan harusnya menyebut Tango, bukan dilafalkan Teng-go

Namun pemilik produk memperkenalkan dengan sebutan lafal Teng-go. Sebenarnya pelafalkan ini berdasarkan lafal dalam bahasa Inggris. Namun, masyarakat Indonesia sudah akrab dengan itu karena memang sering dipromosikan demikian.

Ibarat produk, Sasa ini pintar mempromosikan produknya. Dan sebelum promo apapun dari diri kita -seperti hobi dan keahlian- ya promosi itu ya nama kita sendiri. Jika Anda membaca literatur Islam, Anda akan menemukan fakta bahwa mengenal nama orang itu bagian dari suatu amal kebaikan.

Suatu ketika Nabi Muhammad berpesan, “Bukanlah suatu kebaikan bertemu orang tanpa mengenal namanya dan nama bapaknya.”

Dan Sasa paham betul betapa nama itu sangat penting. Nama pemberian orang tua tetap diucapkan lengkap setiap berkenalan namun dia juga memberi clue agar mudah menyapanya jika berpapasan suatu saat.

Mudah Diingat

Dan nama Sasa memang mudah diingat. Apalagi ada produk penyedap masakan dengan nama yang sama. Sejauh ini, editor belum tahu darimana asal panggilan Sasa itu. Semoga suatu saat, saya akan menuliskannya asal usul sapnaan itu di media kita ini.

Lalu sejak era media sosial seperti Facebook dan instagram, Diana pun tetap mencantumkan Diana dan Sasa. Akun Facebook pertamanya bernama: Diana AV Sasa.

Namun sejak jadi Anggota DPRD Jawa Timur (2019), dia membuat fanpage dengan nama sesuai KTP yakni Diana Amaliyah Verawatiningsih. (bersambung ke: Tentang Nama | Begini Awalnya Pakai Nama Sasa)

Baca juga:  Pengalaman Nyaleg Yang Putus Asa

(Editor: Oki Aryono, jurnalis paruh waktu, tinggal di Sidoarjo)