Kesan positif disampaikan aggota komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Amaliyah Verawatiningsih saat berkunjung ke Kawasan Produksi Widuri di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Rabu.
Ia memuji program pengembangan ekonomi di Kawasan Produksi Widuri yang berjalan dengan baik dan terintegrasi antar unit. Mulai unit pengelolaan sampah rumahtangga, unit peternakan, hingga unit pertanian dan buah-buahan tak luput dari perhatiannya.
“Bagus sekali saya lihat pengembangan ekonominya, yang di sektor pembibitan, buah-buah di dalam pot, kemudian cacing, kemudian jangkriknya, maggotnya saya rasa sebuah program yang terintegrasi cukup baik,” ujar Diana saat diwawancara Widuri.id (15/12/2021).
Selain soal pengembangan ekonomi, menurut Diana program-program di Kawasan Produksi Widuri juga telah memberi kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian alam serta ikut andil dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
“Yang saya lihat di sini yang penting juga itu bagaimana pola-pola pemberdayaan masyarakatnya dengan sistem kemitraan menjadi penting karena itu melatih masyarakat untuk mandiri secara ekonomi,” lanjutnya. (Baca juga: Mendukung Pertanian Organik Demi Kelestarian Alam)
Perempuan yang akrab dipanggil Diana Sasa itu secara khusus memuji pengelolaan sampah rumahtangga di Kawasan Produksi Widuri. Menurutnya selain menjadi solusi untuk mengurangi persoalan lingkungan, skema pengelolaan sampah di Widuri mampu menjadikan sampah lebih bernilai ekonomis.
“Di sini pengelolaan sampahnya sudah terintegrasi. Selain sampah dipilah, perlakuan dari beberapa jenis sampah juga berbeda-beda dan semuanya bernilai ekonomis. Itu sebenarnya yang menjadi titik penting,” sambung dia.
Lebih lanjut Diana mengatakan ketertarikannya dengan mesin Tempat Pembakaran Sampah Tanpa Asap (TAPASTA) di Widuri. Menurutnya adanya TAPASTA dapat menjadi solusi untuk penanganan sampah non ekonomis.
“Beberapa sampah yang sulit didaur ulang itu sudah ada solusinya dengan pembakaran suhu tinggi dan minim asap. Itu saya rasa saat ini menjadi solusi yang dicari banyak orang,” kata Diana.
Saat ini, lanjut Diana, pihaknya tengah membangun pilot project pengelolaan sampah bersama warga di Ponorogo. Ia berharap nantinya skema pengelolaan sampah dengan TAPASTA sebagaimana yang dijalankan Widuri dapat diduplikasi di tempat-tempat lain. (Baca juga: Berharap TPA Sampah Mrican Ponorogo Bisa Kembangkan Potensi Ekonomi)
Kedatangan Diana dan rombongan disambut baik oleh Direktur Utama Kawasan Produksi Widuri Muh Arif Ruba’i bersama tim. Acara kunjungan dimulai dengan melihat langsung unit-unit produksi Widuri dan ditutup dengan diskusi di Asrama Kaweruh.
Tinggalkan Komentar