Tidak semua masalah di masyarakat diketahui pejabat setempat kecuali harus turun ke lapangan. Persoalan yang terjadi di masyarakat tak akan diketahui senyatanya oleh pejabat, atau wakil rakyat, tanpa langsung turun ke desa-desa atau perkampungan.
Itulah yang diyakini betul oleh Diana Amaliyah Verawatiningsih. Siang itu (4/11/2021) di sela kegiatan berinteraksi dan menyapa masyarakat, Diana Sasa menyempatkan diri bertemu Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Tegalombo, Pacitan.
Selain konsolidasi, terang Sasa, dia selalu bertemu dengan pengurus di level PAC, Ranting hingga pengurus anak ranting di titik kunjungan. (Baca juga: Ke TPA Mrican Ponorogo, Diana: Sampah Harus Punya Nilai Ekonomis)
Acara Informal Lebih Santai dan Terbuka
“Tanpa seremonial, masyarakat ternyata lebih leluasa menyampaikan semua masalah yang terjadi di desanya, yang butuh penyelesaian bersama, terutama oleh anggota dewan dan pemerintah,” katanya.
Seperti saat blusukan di wilayah Kabupaten Pacitan, Diana disambati masalah jembatan di Desa Tegalombo.
Selain dari masyarakat, sebutnya, PAC sebagai garda depan Partai, juga menjadi sumber informasi semua persoalan yang terjadi di wilayahnya.
“Nah, saat bertemu PAC bersama Pak Suraji, anggota DPRD Pacitan, di situ saya dapat info kalau jembatan di Desa Tegalombo kondisinya memprihatinkan,” ungkap Sasa, demikian ia biasa disapa. (Baca juga: Ikut Reboisasi Di Acara Sedekah Desa Bedagung Magetan)
Harus Segera Koodinasi dengan Dinas Setempat
Tak perlu menunggu lama, dia lantas minta diantar ke lokasi jembatan di atas Sungai Grindulu itu. Sambil jalan kaki, Sasa mencoba melewati jembatan penghubung Desa Tegalombo dengan Desa Kasihan di seberang jembatan.
“Kondisinya memang mengkhawatirkan, apalagi kalau sudah masuk musim hujan. Ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, harus segera ada perbaikan,” ujar sosok yang dulunya aktif di dunia jurnalistik dan penerbitan ini.
Kalau dibiarkan dan telanjur rusak, lanjut ia, sangat menyusahkan masyarakat, khususnya warga dua desa tersebut.
“Sebab, tanpa jembatan ini, untuk ke desa sebelah mesti mutar sejauh 6 Km. kondisinya sudah rusak, baik tiangnya maupun kayu penyeberangannya, bahaya,” tambahnya. (Baca juga: Permintaan Tinggi, Pembibitan Sayur Magetan Harus Di-support Penuh)
Diupayakan Segera Diperbaiki Tahun Anggaran Mendatang
Sebagai legislator tingkat provinsi, dirinya bakal berkoordinasi dengan dinas terkait, agar jembatan tersebut segera direhab. “Kita lihat apakah bisa disusulkan sebelum pembahasan anggaran 2022,” jelas politisi kelahiran Pacitan ini.
“Kalau tidak bisa, ya bersabar, nunggu pokir (pokok pikiran) saya untuk tahun anggaran 2023, karena tinggal itu saja,” bebernya.
Meski demikian, untuk saat ini pihaknya tidak berani menjanjikan, karena menurutnya, situasi tidak bisa ditebak.
“Seperti tahun ini saja banyak pokir hilang tak jelas nasibnya dengan alasan eksekutif melakukan refocusing,” paparnya.
Sementara itu, Sugiyanto, kepala desa bersyukur atas kedatangan Sasa, dan menyempatkan diri melihat langsung kondisi jembatan rusak di desanya.
“Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan Bu Sasa. Dan harapan kami, jembatan ini bisa secepatnya diperbaiki,” ucap Sugiyanto.
Tinggalkan Komentar